Sunday, October 1, 2017

ANGIN, AH KAMU

Hari ini langit tak menandakan mendung maupun hujan, langit tetap gagah menyinari bumi dengan panas khas nya. Tetapi aku dingin, di siang ini , merasakan sejuk yang semakin lama menjadi dingin. Aku kenal perasaan ini, perasaan yang telah lama aku tinggalkan dan aku coba lupakan. Kau tau monster? inilah yang ku takutkan ketika kita telah beredar dengan lingkaran kita sendiri. Aku takut merasakan aroma ini, sejuk ini, dingin ini !
Aku mendengar suaramu, degup jantungmu, tawamu, dan aroma molto pure ...
Ini siang hari woy !
Tapi jiwa ku kembali ke masa itu, merasakan tanganmu perlahan menggeser menggenggam tanganku, merasakan hangat siku tanganmu, merasakan jaketmu menghangatkan lengan kananku, sedang satu lubang lainnya menghangatkan lengan kirimu. Ah, sederhana nya cinta kita waktu itu, hal2 kecil yang selalu membuat jantung dan hati kita berdesir malu..
Senja yang perlahan berubah malam, tak memudarkan suara dan tawa kita. Sederhana, memang cinta kita sederhana. Sesederhana aku meninggalkan mu, mencoba melupakan riang tawa mu, diam marah mu.



Maaf, baru sekarang aku berani mengingat ini kembali. Berani merasakan senja malam itu, bersama dengan aroma molto pure.
Karena hingga hari ini, aku belum berani kembali kesana, kembali membuat jejak kaki ku disana, baru kali ini aku takut, sangat takut menapaki jejak ku bersamamu, dulu.
Entah sampai kapan aku tak akan ke tempat yang indah itu, aku takut ingat kamu.
Perasaan kita mungkin memang belum selesai, bukan kita yang menginginkan ini, tetapi, harus seperti ini..

Nglanggeran, Agustus 2015

No comments:

Post a Comment

Masih Mengingat Dulu

Hai, lama ga nulis lagi tentang kamu, aku coba lupakan bayangan dirimu yang selalu saja memaksa untuk merindumu. meski letih menahan perih...